Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung Akan Dikerjakan Tahun 2020

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Dinas Perhubungan Provinsi Jambi menyebut kelanjutan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung akan dilakukan pada 2020 mendatang.

Ini setelah pada tahun 2018 tak berjalan akibat tak dapat kucuran dana dari Kemenhub. Untuk tahun 2020 sendiri sudah teranggarkan Rp91 miliar untuk beberapa pengerjaan pada area pelabuhan tersebut.

Kepala Dishub Provinsi Jambi Vahrial Adhi Putra, saat dikonfirmasi menyampaikan dari rapat terakhir dengan Kemenhub ada sebesar Rp 91 miliar yang akan teranggarkan.

“Nanti itu untuk pengerjaan di sisi darat seperti turap dan akan buat kantor disana, serta ada pengerjaan lainnya,” sampainya, Senin (25/6/2019).

Selain itu yang akan terus didorong pihaknya agar lancar mendapatkan aliran dana dari pusat, yakni pengusahaan jalan akses menuju pelabuhan.

Karena syarat penganggaran tak jauh dari akses jalan dan sertifikat tanah yang sudah dibebaskan. “Kita akan sounding ini dengan PUPR untuk mengusulkan di APBN 2020 agar pembangunan pelabuhan simultan dengan akses jalannya,” sebutnya.

Untuk jalan menjadi penting karena pihaknya mendapati akses jalan yang belum dilengkapi dengan jembatan. Seperti di Sungai Rambut yang membutuhkan jembatan dengan bentang 600 meter.

“Untuk kemarin dana sering tersendat karena pusat menanyakan akses jalan ke pelabuhan yang belum rampung,” tutur Varial.

Jika dikalkulasikan sejak tahun 2013 memulai tahapan pengerjaan di pelabuhan ini, Varial menyebut sudah berada diangka 40 persen.

Ini, kata dia sesuai juga dengan dana yang sudah dikucurkan. Dari Rp400 miliar yang direncanakan sebutnya, sejauh ini sudah teralisasi Rp200 miliar.

“Sesuailah dengan dana yang terealisasi, kita sudah bangun tiang pancang. Serta model pelabuhan yang sudah bisa menampung dan mengirimkan komoditas sawit dan batubara,” ujarnya.

Sementara untuk ke depan juga akan dibangun fasilitas yang bisa menunjang kegiatan peti kemas pelabuhan.

Selebihnya Varial juga menyebut pihaknya sudah memberikan lahan di sekitaran pelabuhan. “Sebanyak 97,8 hektar ini sudah kita bebaskan nantinya akan kita serahkan ke Kemenhub untuk pengelolaan sertifikat,” ujarnya.

Ke depan dia menyebut agar sisa kucuran dana pusat dapat berjalan tepat waktu. Mengingat kebutuhan pelabuhan yang representatif sangat diperlukan Jambi.

“Jika tepat waktu tak terkendala seperti 2018 lalu, pelabuhan yang menghubungkan kota ke laut akan segera menjadi nyata, karena akan jadi keuntungan dari segi semakin mudahnya pemasaran produk Jambi keluar,” tandasnya.

(azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *