Sistem Serapan 100 Persen Dinilai Terlalu Memaksa

Jambi I Kabardaerah.com — Mantan Anggota Komisi Keuangan DPR RI dari Jambi, Usman Ermulan menilai sistem serapan anggaran 100 persen adalah sistem yang memaksa, sebab jika serapan hingga akhir tahun tidak mencapai 100 persen maka anggaran selanjutnya akan dikurangi.

Maka dari itu dia meminta kepada pihak legislatif dalam hal ini DPRD untuk mengevaluasi terhadap penggunaan sistem anggaran dipemerintahan dengan serapan 100 persen.

Hal itu diungkapkanya pada saat memberikan saran disertasi Ujian Promosi Doktor, Katamso, dengan judul ” Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Pengaruhnya Terhadap Pengangguran, ketimpangan Pendapatan Serta Ketimpangan Wilayah di Universitas Jambi, Senin (28/1/2019).

“Jadi jika anggaran disuatu OPD itu misalnya 1 Miliyar sisa anggarannya harus 0,001 rupiah, sistem ini kenyataanya memaksa,” ujarnya.

Begitupun dia berpandangan sistem tersebut sama saja memberi peluang terhadap OPD atau pengguna anggaran dipemerintahan untuk melakukam praktek kecurangan.

Menurutnya, selama menjadi Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dua priode sering dijumpai pada akhir tahun penuh dengan laporan perjalanan dinas.

“Mulai tanggal 25 hingga tanggal 30 penuh dengan laporan perjalanan dinas. Karena anggaran itu harus habis hingga akhir tahun, jika tidak anggaran selanjutnya akan dikurangi,” sebutnya.

Padahal katanya, sisa anggaran tersebut dapat dipertanggung jawabkan untuk pembangunnan selanjutnya, tapi pada kenyataanya dipaksa untuk menghabisinya, seperti anggaran perjalanan dinas dan sebagainya.

“DPRD harus evaluasi sistem pengunaan ini, maka dari itu kita memang butuh para DPRD yang berkompeten soal ini,”  bebernya.

Kedepannya, mantan Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dua ini berharap ada calon dotor yang membahas disertasinya tentang sistem anggaran yang digunakan oleh pemerintahan yang terkesan memaksa tersebut.

“Tolak ukurnya bukan masalah serapan, tetapi bagaimana kita melaksanakan pengerjaan itu tepat pada sasaran. Jika akhir tahun tidak habis duitnya bisa disimpan untuk pembangunan selanjutnya. Dutinya tidak hilang,” tukasnya.

Dan terbukti selama menjadi kepala daerah pada priode pertama, Usman Ermulan mampu menghemat anggran hingga 43 Miliyar lebih dan penggunaanya tepat pada sasarannya.

“Saya ini latar belakang bisnis, saya cari proyek itu biaya sekecil mungkin bukan proyek yang dibesar-besarkan anggarannya. Yang penting tepat sasarannya,” tukasnya.

Penulis: Budi Harto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *