Kisah Mursida Dari Tenaga Honorer Hingga Menjadi Camat

 

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Kisah Inspiratif sosok wanita di Provinsi Jambi, mulai menapaki karier dari Kepala Lurah hingga menjadi camat dia adalah Hj. Mursida, S.Pd yang saat ini tengah menjabat sebagai Camat Paal Merah, Kota Jambi, Jambi telah banyak menginsfirasi kaum wanita.

Wanita kelahiran tanah Kerinci, yang merupakan daerah salah satu kabupaten diujung Provinsi Jambi yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, dia dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang sederhana hingga namanya kini kian dikenal dengan berbagai prestasinya.

Mursida kecil pada saat masih berusia lima tahun dia terpaksa harus kehilangan kasih sayang dari sosok seorang ibu yang dia cintai untuk menghadap sang maha pencipta. Keadaan itu membuat dirinya sudah terbiasa mandiri.

Meski, ditengah ketiadaan kehangatan sang ibu, Mursida tumbuh menjadi anak bertanggungjawab yang diisi hari-harinya bersama anak kampung lainnya hingga menghantarkan dirinya menduduki posisi jabatan sebagai seorang camat seperti saat ini.

Dengan sentuhan tangan dinginnya beberapa kecamatan yang dinahodainya selalu menuai prestasi. Berbagai inovasi terlahir dari ide berliannya sehingga menorehkan berbagai prestasi dan penghargaan.

Terbukti, dari beberapa gagasan dan inovasinya mampu menata kampung kumuh ditengah kemajemukan masyarakat kota, seperti menjaga lingkungan dari sampah yang dikemas melalui berbagai program diantaranya PAMBERSS (Pal Merah Bersih Sungai dan Sampah).

Bahkan, diawal tahun 2019 lalu aksinya viral, hal itu lantaran menangkap tangan oknum warga yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Dia tidak ingin kampung yang dia cintai itu menjadi kotor dan kumuh, baginya membangun suatu daerah butuh sinergitas dan dukungan semua pihak.

Apa lagi kata dia Kecamatan Pal Merah merupakan daerah pemekaran, hal itu tentu perlu pemikiran cemerlang untuk menatanya sekaligus menepis keraguan berbagaipihak atas kemampuannya dalam memimpin.

Sebagai kecamatan yang baru berdiri, tentu memiliki keterbatasan fasilitas, namun saat ini keterbatasan tersebut terjawab sudah melalui ide-ide berliannya, seperti tak memiliki kantor kecamatan.

Namun olehnya, pada tanggal 1 Maret 2016 mulailah diletakan batu pertama pembangunan kantor kecamatan oleh Walikota Jambi Sy Fasha, Alhasil pada Desember 2017 kemudian Kecamatan Pal Merah resmi memiliki kantor sendiri dengan dilengkapi oleh berbagai fasilitas pelayanan.

Wanita yang akrab disapa Bunda itu, tak sungkan-sungkan untuk dibincangi lebih dalam, saat disambangi diruang kerjanya pada akhir pekan, Jum’at (28/6/2019) lalu. menurutnya, kunci keberhasilan itu adalah perjuangan, keuletan, ketekunan dan pengorbanan. Karena disadarinya menjadi sesuatu itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan.

Sementara itu diakuinya, bahkan banyak pihak mempertanyakan latar belakang pendidikannya sebagai seorang guru bisa menduduki jabatan sebagai seorang camat sehingga menimbulkan pro dan kontra.

Menanggapi cibiran tersebut, Mursida cukup tersenyum, karena baginya tak kenal makanya tak sayang tak sayang makanya tak kenal, itulah pribahasa yang menyiratkan siapa dirinya sehingga bisa menjadi seorang camat seperti saat ini.

“Untuk jenjang jabatan ibarat pepatah Minang, “Batakah Naik bajanjang Turun,” bukan terkejut lagi jadi camat atau lurah. Sebelum saya jadi camat di Kota Jambi, sebelumnya saya sudah menduduki jabatan sebagai Sekretaris Korpri di Kabupaten Kerinci dengan pangkat eslon III B,” bebernya.

“Ada juga yang berceloteh kok bisa jadi lurah, karena sebelumnya saya pernah jadi lurah di kelurahan pasir putih. padahal harus dari eslon III, begitupun seolah-olah saya dari lurah langsung bisa jadi camat, saya tidak mungkin melihatkan jejak karir saya,” sambungnya.

Namun katanya, pendidikan itu hanyalah sebuah gelar yang disandang. Terpenting baginya jadi pemimpin itu ada tiga hal, pertama jangan pernah menodai kejujuran, kedua jangan pernah menodai disiplin dan ketiga adalah jangan pernah menodai tanggungjawab.

“Tak cinta makanya berdosa, sehingga timbul souzon, ibu itu guru koq bisa jadi camat. Saya katakan ‘bukan cabe sembarang cabe, cabe ada didalam kulkas, bukan S.Pd sembarang S.Pd insaAllah S.Pd nya bekerja iklas, bekerja cerdas, bekerja keras dan bekerja tuntas untuk amanah yang saya emban,” itulah sebait motto kerjanya yang disampaikanya.

Tidak ada kesombongan di dirinya, dibalik kesuksesannya, Isteri dari H Juni, S.Pd itu mengaku tidak terlepas dari motivasi dan dukungan seorang suami yang selalu setia mendampinginya baik dalam suka maupun duka hingga saat ini. Namun yang terpenting katanya bisa menjadikan suatu pekerjaan atau jabatan itu sebagai ladang ibadah menuju akhirat.

“Saya tempatkan tanda caping camat dihati masyarakat, bukan dikantong masyarakat, kalau dikantong masyarakat kita tak kan pernah mendapat tempat dihati masyarakat, tetapi dihati masyarakat apapun program pemerintah insaAllah mereka akan ikuti,” sambungnya.

Mengawali karirnya, Ia pernah menjadi tenaga honorer di kantor PKK Provinsi Jambi, pada saat itu Gubernur Jambi dipimpin oleh Alm kemudian H Maskun Safwan dan Alm H Abdurahman Sayuti yang merupakan sekaligus sebagai ayah angkat dan motivator bagi dirinya.

Bagaimana tidak, ketegasan dan keuletan kedua pemimpin Jambi tersebut telah menjadikan dirinya Birokrasi sejati, meski memiliki latar belakang pendidikan seorang guru. Namun, bagi ibu dua anak ini hanya ingin menjadi guru bagi anak-anak, keluarga dan masyarakat dalam tanda kutip tidak akan menggurui.

“Saya dididik dari nol oleh beliau, saya sempat satu tahun dengan beliau.
Bagaimana menjadi orang yang penuh tanggung jawab? Bagaimana menjadi orang yang penuh dengan disiplin. Begitu juga saya dibimbing dengan abang saya HBA (Hasan Basri Agus, Mantan gubernur Jambi),” bebernya.

Berselang satu tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1990 berbekal berijazahkan SMA, Ia diangkat menjadi PNS di Kabupaten Kerinci. Kendati demikian tidak membuat dirinya berpuas hati dengan tamatannya, kegigihan ditambah motivasi orang disekelilingnya dia melanjutkan pendidikan sehingga berhasil meraih Sarjana Pendidikan di Universitas Jambi (Unja).

Setelah lama malang melintang di Pemerintahan Kabupaten Kerinci, tepatnya pada tahun 2012 silam, Ia bersama sang suami H. Juni, S.Pd sepakat untuk hijrah menuju Kota Jambi, alasan awalnya hanya inggin pindah ke Kota Jambi sambil merawat sang mertua untuk berbakti.

Namun siapa sangka, berkat kepiawaianya dalam memimpin, dia dipercaya menduduki beberapa jabatan pimpinan mulai menjabat sebagai Kepala Lurah di Kelurahan Pasir Putih, Kota Jambi, kemudian sebelum menjabat Kepala Camat Pal Merah Ia dipercaya menjadi Kepala Camat Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.

Penulis: Budi Harto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *