Patroli Udara Karhutla, Kapolda Jambi dan Danrem Temukan Wilayah yang Berpotensi Terbakar

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Guna melihat kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi memasuki musim kemarau ini, Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi bersama Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Zulkifli didampingi Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi Kombes Pol Edi Faryadi melakukan patroli udara.

Dengan menggunakan helikopter nomor AS 355F1 PK-RTM milik BNPB, mereka berpatroli di tiga kawasan rawan karhutla, yaitu Kabupaten Tanjungjabung Timur, Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Kabupaten Muarojambi.

Selama kurang lebih tiga jam memantau situasi karhutla dari udara, mereka masih menemukan sejumlah lokasi yang dinilai rawan kebakaran hutan dan lahan.

“Tadi sambil patroli udara kita bisa lihat potensi kebakaran, salah satunya lahan dan pohon yang sudah mulai kering,” ujar Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi saat dikonfirmasi, Jumat (24/7/2020).

Menurutnya, melalui hasil patroli udara tersebut dirinya sudah memetakan kawasan-kawasan rawan karhutla. Bahkan, untuk mengantisipasi terjadinya karhutla, pihaknya bakal mengerahkan pasukan ke lokasi yang rawan terjadinya karhutla.

“Ini kita mendorong pasukan nanti ke lokasi yang paling dekat dan memungkinkan bisa mencegah. Mereka mengimbau dan mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar,” ungkap Kapolda.

Meski demikian, dirinya berharap tidak ada lagi kebakaran hutan ataupun lahan. “Jadi mari kita jaga hutan, jaga lahan, jangan ada api dan kita lestarikan alam kita,” tukas Firman.

Sedangkan, Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Zulkifli selaku pelaksana harian satgas karhutla mengaku ini adalah patroli udara pertama sejak Provinsi Jambi berstatus siaga darurat karhutla pada awal Juli lalu.

“Ini adalah patroli udara perdana. Nantinya, satgas karhutla akan rutin melakukan patroli udara,” jelasnya.

Danrem menambahkan, pencegahan terjadinya karhutla di Provinsi Jambi harus dilakukan sejak dini.

“Persoalan karhutla sangat penting, ini menjadi masalah besar jika harus dibiarkan. Jangan sampai terjadi seperti tahun 2015 silam,” tanda Zulkifli.

(azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *