Bobol ATM, Uang Tunai Rp200 Juta Raib

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Aksi pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kota Jambi, beraksi lagi. Akibatnya, uang sekitar Rp200 juta dari dalam mesin ATM satu diantara bank di Jambi yang berada didalam retail toko Alfamart, di kawasan Jalan Depati Parbo, Lorong Rumbia, Buluran Kenali, Telanaipura, raib digondol para pelaku pada Minggu (30/8) kemarin.

Dari informasi yang didapat, aksiĀ pembobolan tersebut pertama kali disadari oleh karyawan Alfamart yang akan membuka toko pada Minggu pagi.

Betapa kagetnya dia, saat mendapati pintu ruko sudah dalam kondisi terbuka, dua gembok beserta rantai juga ikut raib dibawa pelaku.

Lebih kagetnya lagi, saat masuk ke dalam, dia mendapati di salah satu mesin ATM dalam posisi terbongkar.

Salah seorang karyawan Alfamart, Abi menjelaskan, aksi komplotan pembobol mesin ATM tersebut tergolong profesional. Pasalnya, hanya butuh waktu sekitar 30 menit, pelaku mampu membongkar mesin ATM yang berlapis baja.

Beruntung, aksi mereka terekam dalam CCTV. Dalam aksinya, para pelaku membobol mesin menggunakan mesin las yang sudah dipersiapkan.

“Dari rekaman CCTV, terlihat pelaku ada empat orang, peralatan mereka lengkap, satu tabung oksigen besar dan alat mesin las. Kalau tidak salah Rp200 juta bang isinya, kata pihak banknya,” ungkap Abi, Senin (31/8/2020).

Menurutnya, mereka mulai ngelas mesin atau bongkarnya itu pukul 03.14 subuh bang. “Mereka tiba pukul 03.00, jadi buka pintu ruko dulu, sebelum jam 4, sudah kabur mereka,” tuturnya.

Selain mesin las, tambahnya, para pelaku juga menggunakan dua buah linggis untuk membuka lapis luar mesin ATM.

Untuk mengelabuhi identitasnya, pelaku yang diduga berjumlah empat orang tersebut beraksi dengan mengenakan masker, topi dan jaket.

“Wajah keempatnya tidak dapat dikenali. Mereka pakai mobil warna hitam, cuman gak tau mobil apa,” tukas Abi.

Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Suhardi Heri Hariyanto saat dihubungi mengakui adanya insiden pembobolan ATM tersebut.

“Iya benar, kejadiannya Minggu subuh, kita sedang proses sidik,” kata Suhardi, Senin (31/8/2020).

Dia menjelaskan, kondisi lokasi yang sepi, membuat para pelaku lebih leluasa beraksi.

“Kondisinya sepi memang, yang pasti kita sedang dalamin dulu,” tukasnya.

(azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *