JAMBI.KABARDAERAH.COM —Organisasi Pemuda Pancasila (PP) sepertinya tak mendapat tempat dihati masyarakat Kasang Pudak, Kabupaten Muarojambi, Jambi.
Keberadaan organisasi tersebut mendapat penolakan, hal itu lantaran PP dinilai menyalahi aturan dengan mendirikan Posko di badan jalan sehingga menimbulkan salah paham antara warga dan PP.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Muarojambi, Jambi, Herman Susilo SE mengatakan telah dilakukan mediasi antara tokoh pemuda Kasang Pudak dan Pemuda Pancasila.
Bahkan, kisruh tersebut sudah dilakukan pertemuan beberapa kali pada akhir Januari dan bulan Februai lalu, namun pertemuan tersebut belum menemukan kesepakatan.
“Pertemuan hari ini sifatnya mediasi mendengar dan melihat pokok permasalahannya. Pertemuan lanjutan yang nantinya akan di adakan di kantor kesbangpol,” ujarnya, Minggu (16/2/2020).
Kemudian di menegaskan biarkan tim yang terdiri dari unsur Kesbangpol kabupaten Muaro Jambi,Kades Kasang Pudakdan TNI-POLRI bekerja.
“Diharapkan semua pihak bisa menahan diri tidak berbuat hal-hal yang merugikan dan tetap jaga situasi tetap kondusif,” imbuhnya.
Noto, Ketua Karang Taruna setempat mengaku penolakan itu berdasarkan pendirian posko yang dianggap menyalahi aturan ditambah lagi keberadaanya dibadan jalan.
“Karena pendirian posko di badan jalan tentu menganggu ketertiban lalu lintas,” ujarnya.
Meski demikian, ia berharap antara kedua belah pihak segera menemukan jalan keluar sehingga kisruh tersebut segera berakhir. (Budi)
Keberadaan organisasi tersebut mendapat penolakan, hal itu lantaran PP dinilai menyalahi aturan dengan mendirikan Posko di badan jalan sehingga menimbulkan salah paham antara warga dan PP.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Muarojambi, Jambi, Herman Susilo SE mengatakan telah dilakukan mediasi antara tokoh pemuda Kasang Pudak dan Pemuda Pancasila.
Bahkan, kisruh tersebut sudah dilakukan pertemuan beberapa kali pada akhir Januari dan bulan Februai lalu, namun pertemuan tersebut belum menemukan kesepakatan.
“Pertemuan hari ini sifatnya mediasi mendengar dan melihat pokok permasalahannya. Pertemuan lanjutan yang nantinya akan di adakan di kantor kesbangpol,” ujarnya, Minggu (16/2/2020).
Kemudian di menegaskan biarkan tim yang terdiri dari unsur Kesbangpol kabupaten Muaro Jambi,Kades Kasang Pudakdan TNI-POLRI bekerja.
“Diharapkan semua pihak bisa menahan diri tidak berbuat hal-hal yang merugikan dan tetap jaga situasi tetap kondusif,” imbuhnya.
Noto, Ketua Karang Taruna setempat mengaku penolakan itu berdasarkan pendirian posko yang dianggap menyalahi aturan ditambah lagi keberadaanya dibadan jalan.
“Karena pendirian posko di badan jalan tentu menganggu ketertiban lalu lintas,” ujarnya.
Meski demikian, ia berharap antara kedua belah pihak segera menemukan jalan keluar sehingga kisruh tersebut segera berakhir. (Budi)
