Serda Giman “pahlawannya” Orang Rimba

Jambi I Kabardaerah.com — Bila dahulu, pahlawan berperang melawan penjajahan, namun sekarang yang bisa menjadi pahlawan, yakni orang yang bermanfaat bagi banyak orang.

Apalagi, orang tersebut merupakan suku terasing di Jambi, yakni suku anak dalam (SAD).

Buktinya, Babinsa Desa Olak Besar, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten  Batanghari, Jambi Serda Giman, harus rela meluangkan waktu untuk membuka pikiran dan wawasan mereka.

“Saya sudah dua tahun ini bersama warga suku anak dalam memberikan pembinaan, baik pendidikan, pertanian hingga kesehatan,” tuturnya, Jumat (10/11/2017).

Diakui Giman, tantangan dan rintangannya cukup banyak. Mulai perjalanan yang ditempuh hingga 78 kilometer atau sekitar dua jam dari koramil.

Namun, selain tugas pengabdian sebagai TNI, serta dedikasi yang tinggi membuat ayah tiga orang putra ini rela menghabiskan waktunya berlama-lama dengan warga SAD.

Dengan menggunakan motor trail, selagi tidak ada kegiatan di Kodim 0415/Batanghari, Giman pergi mengajar anak-anak orang rimba.

Dengan menggunakan peralatan seadanya, sejumlah anak-anak mereka belajar cara membaca, menulis dan menghitung.

“Menghadapi warga SAD perlu kesabaran dan keikhlasan. Bila anak-anaknya kita ajari baca, nulis dan berhitung, orang tua mereka kita ajarkan bercocok tanam,” ungkap Giman.

Dalam aktivitas belajar mengajar, tidak semuanya berjalan lancar. Katanya, mereka terkadang tidak fokus, belajarnya sambil bermain.

“Alhamdulillah proges yang di dapat sudah mulai bagus. Anak-anak sudah pada pintar membaca, menulis dan menghitung,” imbuhnya.

Giman juga menilai, kehidupan orang tua (SAD) sudah mulai berubah. Yang semula cara hidupnya melangun (berpindah-pindah) kini sudah mau menempati lokasi yang ditentukan.

Bagi warga suku anak dalam, sosok anggota TNI dari kesatuan Kodim 0415/Batanghari adalah “pahlawan” era sekarang.

Disinggung makna Hari Pahlawan 10 November hari ini, menurut  pemikiran Giman, adanya Hari Pahlawan untuk mengenang jasa-jasa pejuang kemerdekaan di masa  lalu agar jangan dilupakan.

“Karena tanpa beliau-beliau itu, kita mungkin belum bisa menikmati  indahnya kemajemukan bangsa ini,” tukasnya.

Dan bagi kita sebagai generasi  penerus bangsa ini, lanjutnya, untuk  dapat berbuat yang terbaik demi kemajuan bangsa ini.

“Berjuanglah tanpa memandang  suku, ras dan agama demi kemajuan Indonesia yang kita cintai. NKRI harga mati,” tegas Giman.

Diakuinya, segala upaya ini tidak lain dari petunjuk Dandim 0415/Batanghari Letkol Inf Deni Noviandi. “Kegiatan ini selalu didukung pimpinan, yakni Dandim.”

Dandim 0415/Batanghari Letkol Inf Deni Noviandi sangat mengapresiasi keberhasilan anggotanya dalam membina SAD.

“Saya berharap apa yang dilakukan Serda Giman bisa menjadi motivasi orang lain agar bisa maju dan tidak tertinggal dari orang lain,” tandasnya.

Dandim juga menjelaskan, siapa pun berhak mendapatkan pendidikan, kesehatan dan sebagainya di Indonesia, tidak terkecuali orang rimba.

“Jadilah pahlawan-pahlawan penggerak bangsa, sehingga Indonesia bisa lebih maju dan bermartabat,” harap Deni. (azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *