Dinilai Membahayakan, Pemprov Jambi Akan Menutup Puluhan Sumur Minyak Ilegal

JAMBI I Kabardaerah.com — Pemilik puluhan sumur minyak tanpa ijin di kawasan Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi bakal tidak dapat produksi lagi.

Pasalnya, pihak Pemerintah Provinsi Jambi dalam waktu dekat ini akan menutup puluhan sumur minyak ilegal yang dikelola masyarakat setempat.

Hal ini ditegaskan Kabid Migas dan EBTKE Dinas ESDM Provinsi Jambi Zulfahmi, seiring masih marak aktivitas illegal driling di lokasi tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi berencana akan menutupnya.

Diakuinya, pihaknya sudah membuat tim terpadu untuk melakukan eksekusi tersebut. “Kami sudah membentuk tim terpadu. Dimana nantinya akan berkoordinasi dengan pihak dirjen migas agar aktivitas sumur ilegal tersebut segera ditutup,” katanya.

Sementara Manager Asset I Legal & Relation Pertamina EP, M RizalĀ  Rukhaidan membenarkan bahayanya produksi minyak ilegal secara manual tersebut.

“Bukan hanya masalah produksi minyak saja, tapi bicara safety atau keamanan. Selain itu, ini masalah keselamatan jiwa dan bisa merusak lingkungan terhadap anak cucu kita nantinya,” tegas Rizal kepada sejumlah media, Senin (24/9/2018).

Dia juga mengaku secara teknis bukan hanya pihak Pertamina saja yang bisa menghilangkan illegal drilling tapi dengan dukungan semua pihak.

“Kita berharap tim terpadu dalam Provinsi Jambi untuk bisa menutup kegiatan sumur ilegal tersebut, karena dampaknya berbahaya buat lingkungan,” tukasnya.

Karena itu, untuk mengatasi maraknya aktivitas pengeboran minyak ilegal pada awal September lalu pihak Pertamina EP Jambi membuka tujuh sumur pengeboran migas di kawasan Bajubang tersebut.

“Saat ini baru satu sumur bor yang resmi beroperasi. Dengan beroperasinya tajak sumur BTP-001 di Bajubang tersebut, diharapkan bisa menekan maraknya aktivitas sumur ilegal yang dikelola masyarakat,” imbuh Rizal.

Dari informasi yang berkembang di masyarakat di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari tersebut, produksi sumur ilegal bisa menghasilkan sekitar 40 drum dalam seharinya. Sedangkan untuk harga sekitar Rp3.000 perliternya.

Bandingkan dengan sumur bor dari Pertamina yang baru beroperasi. Sumur BTP-001 yang telah di bor dengan kedalaman 600 meter, diharapkan mampu menghasilkan minyak yang mencapai 200 barel oil per day (BPOD).

“Nilai investasi sekitar 4 sampai 6 juta US Dollar atau jika diestimasi mampu menghasilkan 200 juta perharinya,” urai Rizal. (azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *