JAMBI.KABARDAERAH.COM — Angka Kriminalitas selama Operasi Ketupat 2019 di wilayah hukum Polda Jambi sejak Mei hingga 7 Juni 2019 lalu, mengalami penurunan dibanding tahun 2018.
Jika tahun lalu terdapat 75 kasus kriminalitas, selama Operasi Ketupat 2019 ini menurun menjadi 59 kasus, atau turun sekitar 21,33 persen.
Perihal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, untuk angka kriminalitas selama Operasi Ketupat 2019 di wilayah hukum Polda Jambi turun 21,33 persen dari tahun sebelumnya.
Menurutnya, selama operasi ketupat tersebut terdapat 4 kasus kriminalitas yang menonjol di Jambi. “Keempat kasus tersebut, yakni pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), serta penganiayaan berat (anirat),” ujarnya, Rabu (12/6/2019).
Dia menambahkan, sama seperti tahun sebelumnya selama Operasi Ketupat 2019 tercatat ada 16 kasus curat. Untuk kasus curas turun dari 6 kasus tahun 2018 menjadi 5 kasus tahun 2019. Kemudian kasus curanmor turun dari 23 kasus di 2018 menjadi 9 kasus di 2019, dan anirat turun dari 11 kasus tahun 2018 menjadi 1 kasus tahun 2019.
Disamping itu, Polda Jambi mencatat aksi kriminalitas terbanyak masih terjadi di wilayah hukum Polresta Jambi. “Rinciannya 13 kasus curat, 2 curas, dan 5 curanmor. Kemudian Polres Bungo dengan 2 curas dan 1 curanmor,” tutur Tresnadi.
Kemudian Polres Tebo dan Polres Merangin masing-masing 1 curat dan 1 curanmor. Berikutnya Polres Muarojambi 1 curas, Polres Tanjab Barat 1 curanmor, Polres Tanjab Timur 1 curat, dan Polres Sarolangun 1 anirat.
Sedangkan di wilayah hukum Polres Batanghari dan Polres Kerinci tidak ada catatan mengenai aksi kriminalitas selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2019.
“Alhamdulillah, angka kriminalitas turun dari tahun sebelumnya. Semoga di Jambi tetap kondusif,” harap mantan Kapolres Tanjab Barat ini.
(azhari)
