Kades Airliki Baru Diduga Palsukan SPJ Anggota BPD

 

JAMBI.KABARDAERAH.COM — permaslahan di tingkat Desa untuk saat ini bermacam-macam permasalahan yang timbul, Desa Airliki Baru Kecamatan Tabir Barat di duga telah memalsukan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ), anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) semenjak dari 2016 yang lalu.

Hal ini di ungkapkan oleh salah seorang warga desa Airliki Baru yang berada di kota Bangko, yang minta nama nya di sembunyikan.

Dirinya sangat merasa kecewa dengan sikap kepala Desa Airliki Baru, Husni Syadri, yang terpilih menjadi kepala desa semenjak tahun 2016 yang lalu.

Dalam hal ini narasumber bertutur panjang lebar terkait dengan kelakuan yang di lakukan oleh Husnil Syadri.

“Ketua BPD sudah memberi teguran kepada Kepala Desa, Husni Syadri sebanyak 3 kali, dalam teguran yang dilayangkan semua nya tidak di ngubrisnya, dan juga sudah pernah di laporkan kepada Insfektorat Kab, Metangin, dengan adanya laporan yang di layangkan oleh Anggota BPD, Insfektorat sudah pernah turun ke desa kami, namun sampai sekarang belum ada perubahan yang di perbuatnya,
dengan merasa kesal anggota BPD menjumpai saya untuk menindaklanjuti permaslahan ini,” terang narasumber.

Dirinya menjelaskan semenjak Husni Syadri memimpin Desa Airliki Baru, yang telah di perbuat hanya bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan bangunan yang lain tidak ada yang di perbuat oleh Kades tersebut.

Masih menurut narasumber setiap penanda tangan yang seharusnya di tanda tangini, Ketua BPD, Sekrataris BPD, dan Anggota BPD, semua itu di palsukan oleh kepala desa tersebut semenjak tahun 2016 sampai saat ini.

“Daftar hadir musyawarah desa Airliki Baru yang bertangal 12 Juli 2016, yang bertempat di kediaman kepala desa yang berjumlah sebanyak 20 orang peserta semua di palsukan tanda tangannya,” lanjut narasumber.

Data ini di laporkan oleh ketua BPD Muslim, yang langsung melaporkan kepada narasumber, dan narasumber langsung memberi laporan ini kepada media JambiKabarDearah.Com, untuk di tindak lanjuti sebagai mana mestinya.

Sementara kepala Desa Airliki Baru yang sempat di hubungi melalui telepon gengamnya yang bernada tidak aktif, dan memang jarak tempuh yang harus di lalaui untuk menuju desa Airliki Baru, harus memakan waktu yang lama, dan juga anggaran yang besar, soalnya Desa tersebut tidak di lalui oleh kendaran roda empat, yang bisa digunakan hanya melalui jalur sungai Speedbot, (ketek).

(Helmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *