Jelang PTM Terbatas, Danramil Telanaipura Tinjau Persiapan Sekolah Hingga Pelaksanaan Rapid Test

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Pemerintah mendorong satuan pendidikan di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1-3 untuk membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Hal ini didasari terhadap realita yang terjadi tentang kondisi memprihatinkan atas pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Oleh sebab itu pemerintah berkomitmen memberlakukan PTM untuk mengoptimalkan kualitas pendidikan sekaligus menekan risiko kesehatan. Dan pelaksanaannya bersifat dinamis dengan tetap memperhatikan kondisi kearifan lokal daerah masing-masing.

Guna mendukung kelancaran jelang pelaksanaan PTM terbatas di wilayah Binter Koramil 415-09/ Telanaipura, Danramil Mayor Inf Widi Purwoko, SE bersama Lurah Simpang lll Sipin Kecamatan Kotabaru kota Jambi, menyambangi SD 64/IV di RT. 33, Kamis (30/9/2021).

Kedatangan ini dimaksudkan untuk upaya awal pengecekan persiapan sarana prasarana dan sistem jelang pemberlakuan PTM di sekolah tersebut.

Salah satu syarat yang wajib dipenuhi dalam pelaksanaan PTM terbatas adalah baik tenaga pendidik, karyawan dan siswa semuanya harus terkonfirmasi aman dari paparan virus covid-19. Sekolah diharapkan menyiapkan segala sesuatunya hingga ruang kelas dengan standar protokol kesehatan.

Saat dilakukan pengecekan, seluruh tenaga pendidik dan karyawan SD yang berada di wilayah tugas kelurahan Simpang lll Sipin sedang dilakukan test swap antigen oleh nakes dari Puskesmas Paal Lima kota Jambi.

Dalam kesempatan itu, baik Danramil maupun Lurah merasa puas karena pihak sekolah telah mempersiapkan semuanya sesuai standar protokol kesehatan, termasuk pelaksanaan test swap antigen bagi seluruh tenaga pengajar dan karyawannya.

Lebih lanjut Danramil Telanaipura Mayor Widi turut menyampaikan harapan dan juga mengingatkan agar pelaksanaan PTM nantinya harus selalu memperhatikan penerapan protokol kesehatan secara ketat agar tidak timbul klaster sekolah.

“Jangan lalai dan abai, meski sudah dilakukan test swap antigen bagi guru dan karyawan, penyemprotan disinfektan dilingkungan sekolah dan upaya pencegahan lainnya, harus terus waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan, agar aman bagi semua dan tidak timbul klaster sekolah setelah diberlakukannya PTM terbatas ini.” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *