Kata Ustadz, “Hormat Bendera Bagian Dari Menghormati Jasa Pahlawan.”

Jambi I Kabardaerah.com — Adanya dua sekolah di Kota Jambi yang melarang anak didiknya melakukan upacara bendera setiap hari Senin dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta mengharamkan hormat kepada bendera merah putih mendapatkan tanggapan dari ulama di Kota Jambi.

Ustadz Umar Yusuf yang mendengar informasi tersebut, mengaku terkejut ada sekolah di Kota Jambi yang melakukan hal itu.

Baginya, menghormati bendera merah putih setiap upacara bendera merah putih, bukan berarti hormat kepada bendera dan tidak menghormati Sang Pencipta.

“Makna dari hormat bendera, yakni bagian mengingat jasa perjuangan para pahlawan. Betapa perjuangan para pejuang dalam meraih kemerdekaan RI,” ungkap Umar.

Para pejuang kemerdekaan itu, ujarnya, pejuang yang tergabung dari semua tokoh agama. Mereka adalah syuhada bangsa yang perlu juga mendapatkan penghormatan bagi generasi selanjutnya.

“Pelajar, anak didik adalah generasi bangsa yang harus mengingat sejarah bangsa bahwa betapa penting upacara itu. Yang haram itu kalo sirik. Justru niat ikhlas karena Allah bernilai ibadah,” tegasnya.

Dengan adanya kejadian ini, dirinya mengimbau agar semua pihak yang mengaku sebagai warga negara Indonesia agar bersama-sama menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI.

“Tanamkan kepada anak didik kita, bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah dari penjajah, tapi diperjuangkan dengan segala pengorbanan nyawa dan darah para tokoh para pejuang bangsa,” tutur Umar menambahkan.

Menurutnya, NKRI itu harga mati. “Tidak satu pun bisa merongrong NKRI. Mempertahan NKRI itu jihad,” tegas Ustadz Umar. (azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *