Aparat Penegak Hukum Merangin Tutup Mata Terkait PETI Di Pamenang Selatan

 

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Kilauan Emas di Bumi Tali Undang Tambang Teliti Merangin Jambi rupanya sudah menyilaukan mata bagi para penambang illegal, bagai tarian para bidadari menggoda, merayu dan melenakan. Seolah sudah tidak lagi peduli dengan apapun yang ada di sekeliling baik itu alam sekitar, eko system air dan darat serta dampak yang di timbulkan akibat bahayanya limbah mercury yang tidak secara langsung di rasakan.

Potensi Tambang Emas di Provinsi Jambi sangat besar dan tersebar di empat kabupaten yakni Merangin, Kerinci, Bungo, Sarolangun dan Tebo. Di Merangin sendiri menurut Dinas Sumber Daya Alam Provinsi Jambi ada kandungan emas terbesar yaitu diperkirakan mencapai 100 sampai 250 kg/ bulan.

“ini diperkirakan potensi tambang emas terbesar di provinsi Jambi, “jelas sumber di Dinas ESDM Provinsi Jambi beberapa waktu lalu.

Di Merangin sebaran potensi emas hampir di seluruh kecamatan yang ada di Merangin seperti, Sungai Manau, Pangkalan Jambu, Renah Pembarap, Batang Masumai, Bangko, Bangko Barat, Pamenang, Pamenang Selatan, Renah Pamenang dan seluruh kecamatan yang ada di Tabir.

Tapi sangat di sayangkan potensi yang luar biasa yang di miliki Kabupaten Merangin belum terkelola dengan baik, hal ini di buktikan dengan banyaknya aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) bak jamur di musim hujan. Bagaimana tidak, setiap ada penertiban atau razia hanya segelintir saja yang bisa “terproses” atau tersentuh dengan hukum.

Hasil investigasi media ini di beberapa kecamatan “penghasil emas illegal” di dapati data dan fakta yang sangat mencengangkan, Itu semua bukan tanpa alasan, di duga kuat ada “permainan” dibelakang layar. Seperti kesaksian yang di peroleh dari sumber yang enggan di sebut namanya berinisial ” GB” dan “BD” di Kecamatan Pamenang Selatan mengatakan bahwa dirinya telah lama menjalankan “usaha ilegal” ini dan sudah mencapai hampir sepuluh tahun.

Selama ini saya hidup dari dompeng bang, yang penting setoran kita lancar, kan kita usaha juga pinginnya tenang dan aman, uang setoran biasanya diambil mingguan atau bulanan tergantung kesepakatan yang dikumpulkan kepada seseorang yang “dipercaya” dan katanya dibagi bagi untuk keamanan, wartawan, LSM, atau siapa yang datang “ngecuk” (minta uang, red) yang penting kita aman bang, ” beber GB yang wanti wanti namanya di rahasiakan.

Dan kesaksian seperti itu juga hampir sama dengan yang lain yang berbeda tempat dan wilayah dan tentunya lain orang, dan peruntukanya pun sama dengan bahasa “keamanan”, lalu siapa yang di sebut sebut sebagai keamanan dalam bidang per PETl an ini ??? Ini menjadi pertanyaan besar bagi kita, siapa di balik ini !

Inilah fenomena yang bisa menjadi buah simalakama, disisi lain urusan perut di satu sisi ini harus ada ketegasan pemerintah daerah serta aparat penegak Hukum, supaya alam dan manusia terselamatkan, karena ini aset alam yang dimiliki Merangin.

Terpisah Salah seorang Anggota Peduli Daerah Sendiri (Pedas) Merangin Randa Putra dan juga tergabung di LSM GPMM, yang mengharap kan adanya ketegasan dari pihak penegak hukum untuk menindak pelaku PETI yang ada di Merangin, terutama di Pamenang Selatan. Perlu di ketahui untuk saat ini PETI yang sedang marakny terdapat di Pamenang Selatan, memang tidak bisa di pungkiri di beberapa kecamatan di Merangin ada PETI, tapi untuk Priportnya Merangin sekarang ada di Pamenang Selatan.

“Saya selaku putra daerah sangat mengharapkan adanya ketegasan dari pihak penegak hukum baik itu Kepolisian maupun dari pihak Kodim agar dapat membrantas PETI yang ada di Merangin tampa tebang pilih, dan juga baru-baru ini ada kabar di wilayah Talang Kawo di raziakan, sementara di Pamenang Selatan yang besar-besaran tidak di tindak ada, mengapa,” ujarnya.

Dan begitu pula yang disampaikan oleh Sarfandi, masih Anggota (Pedas) Merangin dirinya juga menilai kalau pihak keamanan (Kapolres) Merangin tebang pilih dalam penertiban PETI yang ada di Kabupaten Merangin.

“Saya nilai pihak Kapolres Merangin tebang pilih dalam menertipkan PETI yang ada di Merangin, di wilayah Talang Kawo baru-baru ini di raziakan oleh pihak Kapolres, namun di Pamenang Selatan tidak di raziakan, sementara yang besar untuk saat sekarang adalah di Pamenang Selatan,” tandasnya.

(Helmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *