JAMBI.KABARDAERAH.COM – Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) merupakan saluran listrik berkekuatan 500 kv, ditujukan untuk menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban, sehingga energi listrik dapat disalurkan dengan efisien.
Kurangnya pengetahuan dan sosialisasi tentang pentingnya pembangunan sutet serta dampaknya langsung kepada masyarakat, kerap menemui penolakan. Tidak sedikit pembangunannya menjadi mangkrak karena tidak adanya kesepakatan dengan masyarakat dalam jalur sutet.
Gangguan kesehatan organ dalam yang ditimbulkan dari radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar dari aliran listrik pada konduktor/kabel dan menara sutet, adalah salah satu dampak yang dikawatirkan oleh masyarakat akibat pembangunan sutet.
Menyikapi kekawatiran masyarakat berkenaan dengan pembangunan sutet di wilayah kelurahan Bagan Pete, kecamatan Alam Barajo kota Jambi, Serka Sutadi, Babinsa Koramil 415-09/Telanaipura mendampingi tim dari PLN dan BPN dalam rangka pengukuran pembangunan tapak tower sutet, Selasa (8/9/2020).
“Untuk mengantisipasi benturan dilapangan/konflik dengan masyarakat, bersama bhabinkamtibmas, ketua Rt dan tokoh masyarakat, saya mendampingi tim untuk pengukuran tapak tower.” ujar Sutadi.
Sutadi juga menyarankan agar diadakan sosialisasi yang lebih intens tentang pembangunan sutet yang merupakan program pembangunan nasional, sehingga pengerjaannya akan lancar.
Untuk diketahui bahwa keberadaan tower sutet di wilayah kelurahan Bagan Pete sebanyak 6 (enam) buah tower.
Sutadi juga menjelaskan bahwa sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat perlu segera dilakukan, sehingga pembangunannya tidak menemui kendala dan masyarakat dapat memahaminya.
