Hanya Sepanjang 5.350 M, Jalan TMMD Bisa Jadi Akses Penanggulangan Karhutla dan Banjir

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 110 Kodim 0415/Batanghari TA 2021 sedikit berbeda dari biasanya.

Tidak hanya membangun fisik dan non fisik saja, seperti membuat akses jalan tembus antar desa yang sudah-sudah, tapi Satgas TMMD Kodim 0415/Batanghari mampu mengambil keputusan tepat.

Memasuki musim panas dan adanya potensi karhutla, jalan yang dibangun sepanjang 5.350 meter dalam program TMMD ke 110 Kodim 0415/Batanghari di Desa Sungaiterap, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi hingga tembus ke Desa Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi ini, tidak hanya membantu kesejahteraan perekonomian warga, tapi juga bisa digunakan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta banjir di kawasan persawahan milik warga.

 

Hal ini diakui Ketua Tim Wasev Mabes TNI AD, Mayjen TNI Hadianto saat meninjau jalan TMMD Kodim 0415/Batanghari di Desa Sungaiterap pada Sabtu (27/3/2020) lalu.

Menurutnya, jalan yang dibuka ini menjadi solusi terjadinya karhutla. Pasalnya, selama terjadi karhulta banyak akses-akses jalan yang terkunci.

“Saya kira ini bagian dari solusi, selama ini kalau kita melangsungkan penangan karhutla itu kan terkunci, tidak ada akses jalan. Dengan adanya jalan ini menjadi salah satu solusi dan dapat juga sebagai akses lainnya ketika darurat,” tuturnya.

Ditambahkannya, dengan terbukanya jalan yang dibuat ini bisa menjadi akses untuk petugas yang memadamkan karhutla.

“Jalan ini juga bisa digunakan apabila ada terjadi kebakaran hutan dan lahan, serta akses untuk memadamkan atau gangguan lainnya,” tukasnya.

Dandim 0415/Batanghari Kolonel Inf J Hadiyanto menjelaskan, dengan adanya jalan ini terjadi multi efek, jalannya bisa dilalui masyarakat juga dapat berlalu lintas sehingga perekonomian masyarakat akan meningkat.

“Yang pastinya kesejahteraan masyarakat meningkat. Selama ini masyarakat menempuh perjalanan terutama ke kebunnya terhalang dengan menggunakan jembatan yang bisa dilalui satu motor. Saat ini, jalan TMMD sepanjang 5.350 meter bisa mudah dilalui serta menghemat waktu tempuh,” katanya.

Dengan singkatnya jalan yang dibuka ini, anggota tidak perlu lagi jalan memutar yang makan waktu lebih dari 3 jam.

“Jadi jalan ini dapat sebagai akses memadamkan api di kawasan hutan dan lahan ketika terjadi karhutla. Karena, pada tahun 2019 banyak titik yang terbakar, sehingga anggota harus berkeliling memadamkan api. Dengan adanya akses jalan ini, anggota pun dapat mudah memadamkan api ketika terjadi karhutla,” tegas Hadiyanto.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muarojambi, Yultasmi mengaku, jalan tersebut dibangun di atas rawa dan tanah gambut dengan lebar 4 meter, sedangkan di tanah mineral selebar 8 meter.

Menurutnya, di rawa-rawa inilah sering terjadinya karhutla. Untuk itu pihaknya membangunkan badan jalan dirawa tersebut.

“Ini rawa dan gambut yang sering terjadi karhutla. Jadi kita bangunkan jalan ini, agar masyarakat dapat juga berpartisipasi dalam pemadaman api,” harap Yultasmi.

Selain karhutla, sambungnya, jalan yang dibangun di atas rawa tersebut juga sering terjadi banjir, sehingga banyak warga Desa Sungaiterap sering gagal panen.

“Jadi jalan rawa yang dibangun ini dapat juga sebagai tanggul pencegah banjir. Ini kalau tidak ada jalan, airnya meluap terus,” tukasnya.

Sedangkan, Ketua Kelompok Tani Desa Sungaiterap, Sabaini menyatakan sangat terbantu dengan pembangunan jalan yang dibangun di atas rawa tersebut.

“Jalan ini menimbun rawa-rawa dan membangunkan parit. Kalau tidak ada jalan ini padi kami bisa gagal karena banjir. Karena ada jalan ini pun dapat mencegah terjadinya banjir,” tandasnya.

Lain lagi kata Kadus 2, Khusaini yang biasa disapa Bang Madon, kawasan gambut di Desa Sungaiterap cukup banyak, ketika musim kemarau, pihaknya tidak tahu siapa yang membakar lahan tersebut.

Namun demikian, dengan adanya jalan ini, warga Desa Sungaiterap pun dapat juga berpartisipasi memadamkan api tersebut.

“Tiba-tiba saja terbakar di lahan gambut itu, terkadang kami warga susah memadamkannya. Dengan adanya jalan ini kami dapat juga memadamkannya sebelum petugas datang,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Muarojambi Masnah Busro tidak menyangka, bila ribuan meter lahan persawahan dan lahan gambut bisa disulap menjadi akses jalan.

“Alhamdulillah, ini luar biasa. Berkat kerjasama Pemkab Muarojambi dan TNI melalui program TMMD bisa mencari solusi sehingga terealisasi dengan mudah,” tegasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, Kabupaten Muarojambi mempunyai luas wilayah 526.400 Ha (5.264 KM), dengan 80 persennya berlahan gambut.

Pada tahun 2015-2020 Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Muarojambi menjadi daerah yang rawan akan karhulta. Saat ini pun daerah tersebut menjadi atensi bagi TNI-Polri hingga instansi terkait lainnya.

Dengan luas 5.264 KM, diisi dengan jumlah penduduk sebanyak 365.651 jiwa yang mayoritasnya berprofesi sebagai petani dan berkebun.

(Yogi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *