Danramil Telanaipura bersama 3 Pilar Ajak Jemaat Gereja Methodist Jambi Jaga Protkes dan Toleransi

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Pemandangan berbeda tampak terlihat di Gereja Methodist Indonesia Jambi yang terletak di Jl. Lingkar Barat lll RT. 07 Kelurahan Kenali Besar Kec. Alam Barajo kota Jambi, setelah selama 3 tahun aktivitas jemaat dihentikan sementara oleh Pemkot Jambi.

Dilansir dari pernyataan Dirjen Bimas Kristen Kemenag Jambi, Thomas Pentury beberapa waktu lalu bahwa langkah pemerintah untuk menyegel Gereja Methodist adalah langkah terbaik untuk menjaga keamanan, ketentraman dan konflik warga.

Selama kurang lebih 3 tahun, pemberitaan soal penyegelan Gereja Methodist ini cukup mewarnai media massa, hingga keputusasaan dan kekawatiran jemaatnya untuk melakukan ritual keagamaannya.

Alhasil pada Minggu (26/09) Pemkot Jambi telah memperbolehkan kembali aktivitas di Gereja tersebut setelah pihak pengurus Gereja melengkapi administrasi dan persyaratan utama pendirian tempat ibadah.

Menyikapi dibukanya kembali aktivitas di Gereja Methodist tersebut, Danramil 415-09/ Telanaipura Mayor Inf Widi Purwoko, SE, bersama Camat Alam Barajo dan Kapolsek Kota Baru menyampaikan pesan agar para jemaat Gereja tetap mempedomani Protkes serta menjaga kondusifitas, kerukunan dan ketentraman dengan warga sekitar yang notabene berbeda keyakinannya dengan mereka.

Pesan yang syarat toleransi ini, ia sampaikan didepan jemaat Gereja Methodist bersama forkopimcam, Kasatpol PP dan Kabid politik Kesbangpol kota Jambi.

Menurut Mayor Widi, kerukunan antar umat beragama wajib dan harus dilakukan oleh setiap pemeluk agama. Karena dengan adanya kerukunan akan dapat menumbuhkan rasa saling toleransi terhadap semua orang, dapat terhindar dari adanya perpecahan antar umat beragama dan terwujudnya kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan tentram.

Lebih lanjut dikatakan bahwa para jemaat Gereja Methodist ini harus mampu menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pemkot Jambi, untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak ketentraman dan kerukunan warga.

Selain itu disampaikan pula tips untuk menjaga kerukunan antar umat beragama, yakni dengan cara saling menghargai satu sama lain dan menghormati umat lain yang sedang beribadah serta tidak menghina dan mengejek ajaran agama lain.

“Dengan terciptanya kerukunan antar umat beragama, dipastikan pelaksanaan pembangunan negara akan lebih terjamin dan tercipta ketentraman dalam hidup bermasyarakat,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *