TNI AD Akan Jadikan Lahan Bekas Karhutla Seluas 35 Ribu Ha di Jambi Tempat Latihan TNI 

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Komandan Korem 042/Garuda Putih (Gapu) M Zulkifl menegaskan, lahan bekas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi pada tahun 2015 dan 2019 seluas 35 ribu hektar di Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Jambi, saat ini telah diambil alih oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).

“Konsep, yakni penggunaan lahan untuk mendukung daerah latihan TNI AD,” tegasnya, Kamis (21/10/2021).

Karena itu, sambungnya, dalam pengadakannya perlu kerjasama pengolahan sebagian lahan dengan pihak perusahaan yang mampu dan profesional.

“Kita tidak pernah menginginkan akan melakukan pemadaman lagi, yang kita harapkan tak ada lagi karhutla di Jambi khususnya dan Indonesia pada umumnya,” harap Zulkifli.

Danrem juga berharap, ini bisa cepat terealisasi. “Dengan berpindah pengelolaan di tangan TNI, diharapkan dapat menghentikan terjadinya kebakaran hutan dan lahan lagi seperti tahun yang sudah-sudah,” tukasnya.

Karena itu, perlunya dukungan penuh semua pihak upaya TNI ini. “Terimakasih atas bantuan dari pihak pemerintah provinsi, Polri, BPBD serta Pemerintah Kabupaten Muarojambi yang sudah mendukung upaya TNI mengambil alih 35 ribu hektar lahan di Kumpeh Ulu,” ungkap Zulkifli.

Untuk diketahui, lahan bekas terbakar tahun 2015 dan 2019 di kawasan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Jambi seluas lebih kurang 35.000 hektar yang berada di lokasi PT Putra Duta Indah Wood.

Sebagaimana diketahui, bahwa Provinsi Jambi pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan yang besar. Tercatat, pada tahun 2015 menghanguskan sekitar 115.634,34 hektar dan pada tahun 2019 menghanguskan sekitar 56.593,00 hektar.

Karhutla telah menyebabkan kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim serta memunculkan asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan mengganggu arus transportasi baik darat, laut dan udara.

Akibatnya, pada saat itu berdampak luas terhadap sendi kehidupan warga masyarakat Jambi, sekolah-sekolah diliburkan dan aktifitas perekonomian turun drastis.

Berikutnya, tranportasi darat terganggu bahkan tranportasi air dan udara terhenti. Bahkan lagi penyakit saluran pernapasan akut (ispa) dan stunting meningkat.

(azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *