Pascademo Mahasiswa, Rektor Unja Tetap Berlakukan Parkir Berbayar

Jambi I Kabardaerah.com — Meski ribuan mahasiswa Unja telah menggelar unjuk rasa pada Senin, 19 Februari kemarin untuk menolak diberlakukannya parkir berbayar oleh pihak kampus, namun kebijakan tersebut tetap dilaksanakan.

Demikian ditegaskan Rektor Universitas Jambi (Unja) Prof H Jhoni Najwan, bahwa parkir berbayar tetap diberlakukan ditengah kampus demi kesejahteraan kampus itu sendiri.

“Ini kepentingan bersama untuk mewujudkan Unja yang lebih baik. Dan ini diberlakukan untuk semua unsur kampus tanpa ada pengecualian,” ungkapnya, saat dikomfirmasi, Selasa (20/2/2018).

Menurutnya, keputusan tersebut diambil dan diberlakukan tanpa pengecualian, sehingga semua kendaraan harus berbayar.

“Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Kepala Lembaga, Kepala Biro, Dosen PNS serta semua mahasiswa adalah sama, tetap bayar,” tandasnya dengan nada lantang.

Disebutkanya secara rinci, besaran tarif parkir yang diberlakukan, yakni untuk kendaraan roda dua Rp1.000 perhari dan mobil Rp2.000 hari.

Meski mahasiswa dalam aksinya kemarin secara lantang menolak atas kebijakan tersebut, namun pihak kampus dalam proses pelaksanaan tetap berjalan dan profesional.

“Artinya, bagi mahasiswa yang tidak memiliki uang buat parkir terpaksa tidak dapat untuk memarkirkan kendaraannya di dalam kampus,” tukas Johni.

Rendy, salah satu mahasiswa semester akhir sangat menyayangkan atas sikap dan langkah yang diambil pihak kampus Unja itu.

Karna baginya, secara otomatis bagi mahasiswa yang tidak memiliki uang buat parkir maka mereka tidak dapat memarkirkan kendaraanya.

“Karena rektor secara tegas mengatakan, pihak parkir akan melaksanakan tugas secara profesional,” ungkapnya dengan nada kesal.

Baginya, kebijakan tersebut sudah termasuk mendiskriminasikan secara finansial pendidikan para mahasiswa.

Apa lagi dikatakannya, mahasiswa bukanlah para pekerja yang mendapatkan hasil dari bosnya tanpa konpensasi dari orangtua mereka.

“Inilah adalah salah satu kemunduran dunia pendidikan kita, seharusnya pihak kampus memberikan kemudahan dalam menuntut ilmu,” ujarnya. (rendy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *