Harga Udang Merosot, Harga Jaring Meroket

Tanjabtim I Kabardaerah.com — Seiring merosotnya harga udang sejak sepekan terakhir, rupanya tidak berbanding lurus dengan harga jaring yang biasanya digunakan oleh para nelayan di Kecataman Nipah Panjang, Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim) untuk menangkap udang.

Meroketnya harga jaring tersebut membuat para nelayan terpaksa memperbaiki jaring mereka yang tak layak pakai, ketimbang harus membeli jaring baru.

Setiap kali menjaring, tentu tidak menutup kemungkinan jaring yang mereka miliki akan robek, barangkali terkena karang atau kayu, apa lagi tali jaring tersebut sudah mulai rapuh.

Akibatnya setiap kali pulang, diakui oleh para nelayan, mereka terpaksa harus kerja ekstra lagi memperbaiki jaring yang robek.

Padahal di Kecamatan Nipah Panjang ada puluhan nelayan yang menggantungkan hidupnya dengan mencari udang.

Tahang minsalnya, satu diantara nelayan menjelaskan secara rinci harga jaring yakni jenis jaring kantong untuk menangkap udang dibanderol dengan harga Rp 165 ribu, untuk ukuran 0.15, sementara untuk ukuran 0.18 berada dikisaran harga  Rp 190 ribu.

“Sekarang sudah naik harganya, terpaksa kita harus memperbaiki jaring yang lama agar tetap bisa turun mencari udang,” kata Tahang  (21/2/2018).

Biasa mereka menjual udang jenis gogo memiliki ukuran besar mencapai harga Rp 140 ribu perkilogramnya, namun dalam sepekan terakhir harganya hanya berkisar antara Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per kilonya.

“Itupun harganya yang kualitas baik, kalo kualitasnya agak kurang, lebih murah dari itu harganya”, paparnya.

Dia berharap pihak pemerintah ada upaya untuk hal tersebut, terutama masalah harga ditingkat para petani. (udin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *