Satu Alat Berat Dibakar Massa Diduga Untuk Aktivitas PETI

MERANGIN I Kabar daerah.com — Maraknya aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Wilayah Kabupaten Merangin yang banyak disorot masyakarat akhirnya menimbulkan korban, dimana 1 (satu) alat berat jenis Excavator yang melakukan aktivitas PETI dibakar masa yang diduga dilakukan petani yang berkebun disepanjang Sungai Arai, Desa Baru Sakai, Kecamatan Tiang Pumpung, Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi.

Kejadian pembakaran alat berat jenis Excavator disampaikan Camat Tiang Pumpung, Isnaini kepada awak media melalui sambungan telepon pribadinya, Kamis (29/11/2018).

“Telah terjadi pembakaran alat berat di Desa Baru Sakai yang diduga beroperasi untuk PETI di wilayah Sungai Arai, pada hari Rabu sekira pukul 14.00 WIB,” jelas Isnaini Camat Tiang Pumpung menyampaikan ke awak media.

Menurut Camat, setelah mendapat informasi dan laporan adanya alat berat yang dibakar masa, dirinya beserta unsur Muspika, yaitu Kapolsek Muara Siau dan anggota TNI menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk meredam aksi yang lebih besar.

Saat tiba di TKP, ada 14 (empat belas) sepeda motor yang diduga milik masa yang ikut membakar alat berat tersebut ditumpuk jadi satu dan ada 1 (satu) kendaraan sudah dibakar diduga dilakulan oleh oknum pelaku PETI.

Kejadian pembakaran alat berat dan sepeda motor dibenarkan Kapolsek Muara Siau, Iptu H. Sinaga saat dimintai konfirmasi melalui sambungan telepon pribadinya, Kamis (29/11/2018).

“Benar, telah terjadi pembakaran alat berat diduga milik pelaku PETI di wilayah Sungai Arai, yang diduga dilakukan oleh masa petani yang berkebun disepanjang sungai yang tidak terima adanya aktifitas PETI,” jelas Iptu. H Sinaga

Kapolsek Muara Siau juga membenarkan selain 1 (satu) alat berat yang dibakar masa, ada 14 (empat belas) sepeda motor milik masa diambil oleh oknum pelaku PETI dan ditumpuk jadi satu, dimana 1(satu) kendaraan sudah dibakar,” jelasnya.

“Untuk mencegah supaya tidak terjadi bentrok lebih luas dan adanya korban, Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah diberi garis Polisi serta dijaga pihak keamanan. Kasusnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut,” ujar Iptu Sinaga. (helmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *