Sekda Dianto Bantah Satwa di Taman Rimba Jambi Mati Tidak Diurus

JAMBI I Kabardaerah.com — Pascakematian dua penghuni satwa Taman Rimba Jambi mati pada pekan lalu, yakni Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) bernama Ayu dan Singa Jantan (Panthera Leo) bernama Hori, banyak tudingan miring terhadap perawat binatang yang dilindungi tersebut.

Bahkan, sejumlah pengunjung menyayangkan atas adanya kejadian itu. Mereka menduga, kematian dua binatang Harimau dan Singa tersebut lantaran tidak diurus dengan serius oleh pihak pengelola kebun binatang.

Namun, Sekda Provinsi Jambi M Dianto membantah tudingan dari masyarakat tersebut. Menurutnya, Pemprov Jambi telah menganggarkan untuk makanan seluruh hewan yang ada di Taman Rimba. Namun, pemberian makan terhadap hewan tidak sembarangan ada standar pemberian makanannya.

“Kurus itu bukan karena kurang makan, jadi ada standarnya. Misalnya, apabila harus makan 3 kg setiap makan, jatahnya harus sama tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih,” ungkap Sekda.

Dianto beralasan, karena seluruh kebun binatang yang ada di Indonesia ada pihak yang mengawasi, termasuk juga kebun binatang Taman Rimba Jambi. “Ada persatuan kebun binatang seluruh Indonesia, jadi ada yang mengawasinya,” tandasnya.

Terpisah, salah satu pengunjung Taman Rimba Jambi turut prihatin dengan matinya satwa langka tersebut. “Ini sangat disayangkan, binatang yang langka bisa mati di Taman Rimba,” kata Roni.

Dirinya mengaku, saat ini kondisi seekor Singa betina yang bernama Cinta juga terlihat kurus dibandingkan dua bulan lalu ketika dia dan keluarganya berkunjung.

“Kalau kondisinya gemukkan, bukan binatangnya saja yang senang, kami yang berkunjung juga senang melihatnya. Meski terlepas dari masalah penyakit,” jelasnya.

Dengan peristiwa ini, dia berharap kedepannya konsumsi satwa langka ini bisa lebih diperhatikan, agar masyarakat lebih senang berkunjung ke taman satwa yang satu-satunya ada di Provinsi Jambi.

Sebelumnya pada pekan lalu, Harimau Ayu mati terkena sakit paru-paru basah, sedangkan Singa yang menjadi primadona masyarakat Jambi ini mati akibat terkena penyakit gagal jantung. Meski, keduanya sudah berusaha diobati, namun nyawanya tidak tertolong lagi.

(azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *