Anak Keturuan Pahlawan Jambi Sulthan Thaha Laporkan Pemilik Akun Tiktok yang Menghina Warga Jambi

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Seorang tokoh pemuda Melayu Jambi dan merupakan salah satu anak keturunan dari Pahlawan Nasional Jambi, Sulthan Thaha Syaifuddin, Havis tiba-tiba datang ke Polda Jambi.

Dia tidak terima, ada orang yang menghina seluruh warga Jambi, dengan perkataan yang tidak sopan.

Tidak hanya itu, Havis yang juga Ketua Laskar Pemuda Kota Seberang juga didampingi oleh Endang Kuswardani selaku kuasa hukum dan Chudori dan Fuad sebagai penasahat dari Serambi Jambi.

Saat dihubungi, dia mengatakan telah melakukan pelaporan terhadap pelaku yang memiliki akun Imnotfatjustfluffy.

“Ya benar, kami buat laporan ke Polda Jambi. Surat laporan polisinya dengan nomor: LAPDUAN/152/IX/RES.2.5./2021/Ditreskrimsus. Ini adalah bukti dari keseriusan kita selaku masyarakat Melayu Jambi yang mencintai Negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah,” tegas Havis, Sabtu (10/9/2021).

Disamping itu, dia juga berharap pelaku ini segera diamankan polisi secepatnya. “Pelaku ini harus mengakui kesalahan serta meminta maaf kepada 4 juta jiwa warga Jambi,” ujarnya.

Meski nantinya ada permintaan maaf dari pelaku, tukasnya, proses hukum tetap berjalan.

“Proses hukum akan tetap kita lakukan, harapannya semoga pelaku segera diamankan dan meminta maaf,” tandas Haviz.

Sebelumnya, seorang penggiat media sosial (medsos) yang juga YouTuber asal Jambi Bob Bee Builder mendatangi Polda Jambi. Dia melaporkan penghinaan tersebut ke Subdit V Cyber Crime Polda Jambi, lantaran tidak terima juga dengan ulah pelaku yang menghina masyarakat Jambi.

“Saya yakin, banyak yang terhina terkait dengan aksi akun tersebut, karena kata-katanya yang viral saat ini. Menurut saya, tidak pantas untuk kita, apalagi ditujukan langsung ke masyarkat Jambi,” ungkapnya.

Namun demikian, dirinya masih menunggu itikad baik dari pembuat video tersebut untuk meminta maaf di depan publik.

Sementara itu, salah seorang warga, Romi yang mengetahui kejadian tersebut mendesak pihak Polda Jambi untuk mengusut tuntas pelaku tersebut.

“Warga Jambi tentu emosi dengan video viral tersebut. Saya mohon pihak kepolisian bisa mengamankan pelaku tersebut. Pelaku harus minta maaf di depan publik dan dihadapan masyarakat Jambi dan tokoh adat, tokoh pemuda serta tokoh agama Jambi,” harapnya.

Warga lainnya, Linda terkejut melihat video viral tersebut. “Itu namanya, orang tidak berakhlak,” tegasnya singkat.

Untuk diketahui, video viral berdurasi 10 detik tersebut, berisikan penghinaan terhadap warga Jambi dengan menyebutkan perkataan binatang.

Dalam video tersebut, menampilkan susana perkotaan dan terlihat gedung-gedung tinggi pencakar langit yang direkam dari sebuah ruangan.

Namun, dalam peralihan video selanjutnya, terlihat suasana tampilan di salah satu lokasi di Jambi.

Tidak hanya itu, video tersebut juga diiringi sebuah musik. Tidak lama kemudian diikuti oleh suara seorang pria yang merekam tersebut.

Ironisnya, laki-laki perekam video tersebut, menyebutkan kalimat yang tidak pantas, tentang Jambi. Dia menyebut Jambi dengan nama hewan, “Jambi orang-orangnya kayak *A*I. Benar-benar *A*i”.

Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jambi, AKBP Wahyu Bram saat dihubungi membenarkan adanya laporan dari warga tersebut.

Menurutnya, saat ini pihaknya telah menerima laporan tersebut. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan mendalami akun tersebut, dan melakukan pengejaran terhadap pelaku.

“Yang jelas kami akan cari pelaku, kami akan panggil dan tanyakan maksud dari postingan tersebut apa,” tandasnya, Sabtu (11/9/2021).

Dia juga menambahkan, akibat postingan tersebut, tentunya banyak masyarakat Jambi yang tidak terima dan merasa terhina dengan perbuatan pelaku.

“Jadi wajar bila ada yang melaporkan atas perbuatan pelaku. Maka kami akan dalami motif dan tujuannya. Jadi segala sesuatu akan kami periksa,” ungkap Bram.

“Pada intinya kita tidak melarang masyarakat untuk membuat laporan, otomatis kami dari kepolisian menerimanya,” ujarnya.

Menurutnya, untuk semua berkas kemungkinan besar akan dijadikan satu. “Tidak mungkin satu orang pelaku diancam pidana berkali-kali,” tegas Bram.

Selanjutnya, Bram juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar supaya tidak melakukan hal-hal yang seperti ini lagi. “Pada dasarnya semua lelucon itu ada tempatnya,” pungkasnya.

(azhari)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *