Gunakan Alat Setrum, BKSDA Jambi Tangkap Dua Buaya yang Resahkan Masyarakat

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi berhasil menangkap dua buaya yang meresahkan warga di sungai Desa Kebun Sembilan dan Desa Talang Kerinci, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Jambi.

Untuk menangkap buaya dengan ukuran besar tersebut, tidaklah mudah seperti yang dipikirkan. Petugas harus menggunakan setrum listrik agar keberadaan buaya di dalam sungai bisa keluar menampakkan diri.

Sartono yang bertugas sebagai Polisi Kehutanan BKSDA Jambi, mengakui ada dua ekor buaya telah ditangkap di sungai.

“Ada dua buaya yang kita tangkap, yang pertama di kolam ikan dekat masjid, Desa Kebun Sembilan dan kedua di sungai di Desa Talang Kerinci,” tuturnya, Jumat (17/9/2021).

Diakuinya, untuk melakukan penangkapan terhadap buaya-buaya tersebut, tim BKSDA menyiapkan peralatan lengkap, mulai dari setrum listrik, tali dan umpan ayam dengan tujuan memancing buaya muncul ke permukaan sehingga mudah ditangkap.

“Kita kesulitan menangkap buaya di sungai sudah menggunakan berbagai macam umpan, namun tidak muncul. Akhir, tim BKSDA menggunakan setrum listrik banyak sehingga muncul dan langsung ditangkap,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, ukuran buaya yang ditangkap pertama di Desa Kebun Sembilan, panjangnya tiga meter untuk ukuran buaya ditangkap di sungai Desa Talangkerinci panjangnya 5 meter.

“Semua dibawa ke kandang BKSDA Jambi. Total selama tiga hari kita menangkap buaya sudah tiga ekor buaya,” tukasnya.

Dirinya menambahkan, masih belum mengetahui apakah buaya-buaya lepas dari kandang penangkaran atau tidak. “Yang pastinya kita tangkap buaya di sungai, kerena meresahkan masyarakat,” tukasnya.

Terpisah, Kapolsek Sungaigelam, Ipda Yohanes sangat bersyukur buaya sudah ditangkap petugas.

“Ukuran panjang buaya ditangkap kedua panjangnya 5 meter. Ada kemungkinan lepas dari kandang penangkaran yang tidak jauh dari sungai Desa Kebun Sembilan dan Desa Talangkerinci,” imbuh Yohanes.

Selain itu, dia berharap tetap hati-hati ketika beraktivitas di sungai. Pihak kami, akan tetap menyelusuri aliran sungai di wilayahnya apakah ada buaya atau tidak,” pungkasnya.

(azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *