BI Siapkan Rp2,4 T Untuk Penuhi Kebutuhan Idul Fitri 1443 H Warga Jambi

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Seperti tahun-tahun sebelumnya, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Jambi menyiapkan uang pecahan baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Tahun Hijriah kali ini, BI Perwakilan Jambi menyiapkan uang senilai lebih dari Rp2,4 triliun untuk melayani penukaran uang baru selama Ramadan dan Idul Fitri 1443 H, atau naik 9 persen dari tahun Hijriah sebelumnya.

“Kami mengkompilasi nya Rp2,4 triliun dan itu naik 9 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,2 triliun,” kata Kepala BI Cabang Jambi Suti Masriani Nasution, Selasa (5/4/2022).

Kalau ditanya itu naiknya dari mana, dia mengatakan, tentunya berdasarkan permintaan dari bank-bank. “Mereka tentunya punya proyeksi seberapa sih kebutuhan uang rupiah di tahun ini kebutuhan nasabahnya, kebutuhan transaksi dan lain sebagainya sehingga dari kompilasi dari permintaan perbankan tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, BI telah bekerjasama dengan 34 kantor bank umum untuk melayani penukaran uang pecahan baru. Selain itu, sambungnya, pelayanan penukaran uang juga dilayani di dua kantor kas BI yang ada di Bungo dan Kualatungkal, serta mobil kas keliling yang akan membuka pelayanan di halaman kantor BI Cabang Jambi.

“Untuk penukaran di mobil kas keliling yang membuka pelayanan di halaman kantor Bank Indonesia pada tanggal-tanggal tertentu. Masyarakat harus mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi “Pintar”,” tukas Suti.

Untuk masyarakat di luar Kota Jambi jangan khawatir, imbuhnya, Bank Indonesia Jambi juga menitipkan uang penukaran kepada kas titipan di dua kabupaten, yakni di Kabupaten Muaro Bungo dan Kualatungkal, Kabupaten Tanjab Barat.

Dia menambahkan, penukaran uang kecil ini tidak ada batasnya, namun masyarakat diminta menukar pecahan uang kecil dengan sewajarnya.

Dirinya juga menghimbau, kepada masyarakat agar melakukan penukaran uang Rupiah di loket resmi yang telah ditetapkan tersebut agar terhindar dari peredaran uang palsu, pemotongan atau pengenaan biaya dalam penukaran.

“Berhati-hati dalam melakukan transaksi tunai. Teliti uang Rupiah yang diterima dengan teknik 3D (dilihat, diraba dan diterawang),” tandas Suri.

(azhari)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *