JAMBI.KABARDAERAH.COM – Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digelontorkan untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud) Kabupaten Merangin tahun 2023 terkhusus bangunan untuk menunjang program sekolah yakni Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Seperti yang di jelaskan oleh beberapa kepala sekolah terhadap media ini, ruang UKS yang di bangun mengunakan dana APBN tahun 2023 di Disdikbud terkesan tidak selesai di kerjakan oleh pihak rekanan, untuk jumlah bangunan yang terkesan tidak selesai, Taman Kanak-kanak ada 2 bangunan UKS, Sekolah Dasar (SD) ada sebanyak 19 ruangan UKS, sedangkan untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada sebanyak 5 pekerjaan UKS, jadi keseluruhan bangunan UKS di Disdikbud Merangin tahun 2023 ada 26 unit bangun UKS yang sudah di bangun, namun seperti bangunan yang belum selesai.
Namun dari 26 bangunan ruang UKS tersebut semua nya tidak ada yang selesai 100 persen, Kenapa dikatakan demikian, untuk semua pekerjaan ruang UKS baik itu TK, SD, dan SMP semua nya tidak selesai di kerjakan oleh pihak rekanan.
Dalam hal ini bukan disebab kan oleh pihak rekanan yang tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut, namun memang di sebabkan oleh pemerintah Pusat yang menganggarkan dana untuk daerah dalam pekerjaan UKS tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperuntukan agar bangunan UKS bisa selesai seperti mana layak nya bangunan.
Untuk bangunan UKS tersebut yang tidak diselesaikan antara lain, dinding tidak di plaster, lantai masih lantai kasar, plafon tidak ada, jika kita perhatikan bangunan terebut sama hal nya dengan bangunan yang terkesan tidak terselesaikan.
Hal ini juga di akui oleh M.Rivai S.pd Subbidang Program Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin yang di jumpai oleh media ini Senin (23/10/23) di ruangan nya, diri nya sudah mengetahui jika pekerjaan ruang UKS pada tahun 2023 yang bersumber dari dana APBN atau DAK untuk Dikbud Merangin akan ada kendala karena semua pekerjaan UKS terkesan tidak selesai.
“Memang betul Bg, bangunan UKS pada tahun ini terkesan tidak selesai, soalnya bangunan tersebut tidak di plaster dinding nya, lantai masih lantai kasar, plafon tidak ada apa lagi untuk pengecatan,” ujar Rivai.
Masih menurut Rivai, dalam waktu dekat petinggi Disdikbud akan berangkat ke Jakarta untuk membahas hal tersebut, jika di diamkan akan menjadi ‘Bumerang’ Dinas pendidikan dan Kebudayan Kabupaten Merangin.
“Dalam waktu dekat, pak kadis dan kabid-kabid akan berangkat ke Jakarta khususnya ke Mentri pendidikan untuk membahas dana DAK yang telah di gelontorkan pada tahun ini, dan juga untuk tahun depan,” tandasnya.(Helmi)