Perwira TNI Raih Gelar Doktor

Muarojambi I Kabardaerah.com — Jajaran TNI di Korem 042/Garuda Putih Jambi boleh berbangga. Bagaimana tidak seorang perwiranya, bisa dinyatakan lulus sebagai Doktor pada sidang terbuka ujian promosi Doktor Ilmu Hukum Imam Syafei program Doktor Ilmu Hukum pascasarjana Universitas Jambi (Unja) di Kampus Unja di Mendalo, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Rabu (31/1/2018).

Luar biasanya, Mayor Inf Imam Syafe’i dinyatakan lulus dengan nilai 85 atau setara dengan nilai A.

Dalam ujian promosi tersebut, Imam yang berpakaian jas warna hitam, dicerca berbagi macam pertanyaan oleh penguji yang dipimpin oleh Rektor Unja Prof Johni Najwa bersama kelima anggotanya.

Sejumlah pertanyaan tersebut, terkait disertasi yang berjudul Eksistensi Tentara Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Terorisme di Indonesia (studi komparatif antara Indonesia dan Malaysia).

Meski pertanyaan tergolong sulit, namun mantan Kapenrem 042/Garuda Putih mampu menjawabnya dengan lugas dan jelas.

Saat tiba pengumuman lulus tidaknya, suasana aula menjadi hening. Semua terdiam, termasuk tamu undangan, diantaranya, Danrem 042/Gapu Kolonel Inf Refrizal dan mantan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus.

“Setelah menyaksikan ujian disertasi, maka Imam Syafe’i dinyatakan lulus dengan nilai 85 atau sama dengan nilai A. Maka indeks kumulatif 3,97, atau cum laude (pujian),” tegas Johni.

Menurutnya, mulai hari ini Bapak Imam berhak menyandang gelar DR Drs Mayor Inf Imam Syafe’i SH MA. “Semoga berkah bagi saudara, keluarga, kesatuan dan masyarakat.”

“Ini suatu prestasi luar biasa. Apalagi di Jambi satu-satunya anggota TNI yang bergelar Doktor Ilmu Hukum. Jadi jaga nama baik,” tuturnya.

Selain itu, Dia berharap kepada Imam agar tetap belajar jangan putus mencari ilmu. “Jadi doktor bukan berarti berhenti belajar, membaca, mendengar, namun tetap berkontribusi bagi masyarakat luas dengan ilmunya,” imbuh Johni.

Sementara Imam Syafe’i yang baru saja mendapatkan gelar Doktor Ilmu Hukum merasa terharu dan bahagia bisa lulus dengan nilai terbaik.

Meski demikian, dengan kerendahan hati, Dia merasa awalnya tidak mampu. Namun, berkat bimbingan semua pihak dan ditempa di Unja gelar Doktor bisa diraihnya.Padahal, dirinya mendaftarnya sejak tahun 2013 lalu.

“Saya tidak mencari jabatan atau pangkat, tapi prihatin dengan wawasan kebangsaan generasi muda yang tidak tahu siapa sesungguhnya pahlawan Jambi dan dimana dimakamkan,” ujarnya.

Menurut Doktor dari Korem 042/Gapu ini, tugu juang merupakan tempat bersejarah bagi rakyat Jambi bukan tempat tahunnya tempat jualan durian.

“Saya berharap generasi muda termasuk mahasiswa bisa meraih apa yang susah menjadi cita-citanya,” tandas Imam. (azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *