Untuk Rasa Turunkan 53 Anggota DPRD Jambi Ricuh

JAMBI I Kabardaerah.com — Demo ratusan mahasiswa Jambi di Gedung DPRD Provinsi Jambi di kawasan Telanaipura, Kota Jambi berakhir ricuh.

Aksi saling dorong-dorongan dan kejar-kejaran antara mahasiswa dan aparat kepolisian tidak terhindarkan lagi. Tidak itu saja, salah satu mobil yang diduga milik anggota kepolisian kaca depannya rusak dalam kericuhan tersebut, Kamis (20/8/2018).

Tidak itu saja, aksi lempar botol air mineral ke arah anggota Dalmas Polresta Jambi juga terjadi.

Akibat dari kejadian itu, mahasiswa mundur dari dorongan petugas. Melihat aksi yang mengarah anarkis, satu unit mobil water canon yang disiapkan petugas di luar merangsek masuk.

Namun, sebelum sempat menyemprotkan airnya, mobil tersebut mundur lagi dikarenakan situasi kembali kondusif.

Aksi tersebut diduga mahasiswa yang memaksa untuk masuk ke gedung terhalang oleh brigade petugas.

Sementara puluhan mahasiswa wanita memisahkan diri kebelakang dekat pintu masuk gedung dewan. Mereka menghindari diri dari aksi yang menyebabkan anarkis lagi.

Hingga saat ini, tidak ada anggota dewan yang menemui petugas. Sedangkan ratusan massa mahasiswa masih berkumpul di depan gedung DPRD Provinsi Jambi.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Jambi nekad menyandera satu mobil pejabat Pemprov Jambi yang tengah melintas di Simpang Bank Indonesia di kawasan Telanaipura, Kota Jambi.

Beruntung aksi mahasiswa tidak berlangsung lama. Petugas Polresta Jambi yang mengamankan jalannya aksi berhasil mencegah aksi mahasiswa berbuat anarkisme.

Dalam tuntutan mereka, mahasiswa menuntut Gubernur Jambi nonaktif Zumi Zola Zulkifli beserta 53 anggota DPRD Provinsi Jambi untuk mundur dari jabatannya.

“Kita meminta mundur gubernur yang telah menjadi tersangka. Sehingga pemerintahan berjalan dengan baik,” kata presiden BEM UIN STS Jambi, Ari Kurniadi.

Selain itu, masa juga mendesak anggota DPRD Provinsi Jambi sebanyak 53 orang yang terlintas dalam gratifikasi dan korupsi suap RAPBD 2018 untuk turun dari jabatannya. “Mundur secara terhormat itu lebih baik,” pungkasnya. (aris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *