Mesti Era Milenial, Pemuda Muslim Tetap Teguh Kepada Alquran dan Hadis

Oleh Bayu Anugerah
Mahasiswa Universitas Jambi

Istilah generasi millennial memang sedang akrab terdengar. Istilah tersebut berasal dari millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya.

Millennial generation atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini.

Namun, para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980-1990, atau pada awal 2000, dan seterusnya. Awal 2016 Ericsson mengeluarkan 10 Tren Consumer Lab untuk memprediksi beragam keinginan konsumen.

Generasi milenial adalah generasi yang sangat mahir dalam teknologi. Dengan kemampuannya di dunia teknologi dan sarana yang ada, generasi ini memiliki banyak peluang untuk bisa berada jauh di depan dibanding generasi sebelumnya.

Beda zaman, beda pula perangnya. Ada yang berubah, ada yang bertahan. Karena zaman tak bisa dilawan begitulah kutipan dari penyair terkemuka Indonesia yakni, Chairil Anwar.

Di era modernisasi saat ini terdapat transformasi pola literasi masyarakat khususnya generasi millenial yang islami. Membaca buku atau mendapatkan informasi tidak hanya lewat buku-buku cetak saja, namun juga berubah ke media smartphone yang mampu memberikan bahan bacaan versi elektronik.

Pemuda saat ini lebih menyukai bacaan ataupun informasi yang simpel jelas dan padat. Disatu sisi ada dampak positif. Disisi lain juga menjadi sebuah tantangan besar bagi generasi milenial yang islami.

Dengan bergesernya paradigma dan sudut pandang ini harus menjadikan barometer optimisme bagi generasi muslim milenial. Bagi generasi milenial yang Islami hendaknya merupakan generasi yang selalu siap sedia akan kondisi zaman, tidak mudah terprovokasi dan senantiasa memiliki peran penting didalamnya.

Generasi milenial yang Islami pada era digitalisasi ini hendaknya berperan dalam amar ma’ruf nahi munkar dengan segenap kemampuan sesuai dengan firman Allah SWT (Dan jadilah kamu diantara kalian umat yang mengajak kepada kebaikan dan menyuruh dengan ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS Aali Imran 104).

Jadi pada prinsipsinya generasi milenial yang islami ini sangat penting sekali sebagai pemeta peradaban. Hal yang seharusnya dimiliki oleh generasi milenial yang islami, yaitu memiliki kegigihan untuk mencapai target, bersikap kritis dan analitis, dalam artian harus bisa menjelaskan ide dan konsep yang ada dalam pemikirannya secara jernih, dan yang paling penting adalah selalu ingat dengan Allah SWT.

Dan pada muaranya generasi milenial yang islami, yaitu generasi yang selalu mengikuti trend dan memanfaatkan peluang dari kemajuan zaman dan tetap berpegang teguh pada Alqur’an dan hadis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *