Harimau Penerkam Manusia di Jambi Kurus dan Kurang Makan

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Tim gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi dan Polres Merangin akhirnya berhasil mengevakuasi seekor Harimau Sumatera ke tempat penyelamatan satwa (TPS) di Markas Komando Satuan Polhut Reaksi Cepat (Sporc) Brigade Harimau Jambi di Jalan Lintas Jambi-Pekanbaru, KM 15, Mendalo, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Minggu (17/10/2021).

Namun, si Belang yang diketahui berjenis kelamin betina tersebut dalam kondisi memprihatinkan. Petugas menduga, harimau tersebut dalam keadaan kurus lantaran tidak menemukan mangsanya di habitatnya.

Kepala BKSDA Jambi Rahmad Saleh usai mengevakuasi harimau tersebut, mengaku prihatin dengan binatang buas tersebut.

“Diduga harimau berjenis kelamin betina tersebut dalam kondisi lemah dan memprihatinkan dengan kaki luka (cachaexia),” ungkapnya, Minggu (17/10/2021).

Menurutnya, harimau yang diselamatkan ini memiliki panjang sekitar 180 cm dengan umur sekitar 10 hingga 12 tahun,” tuturnya.

Dia juga menambahkan, saat penangkapan dan evakuasi, petugas tidak melakukan pembiusan.

“Kita tidak melakukan pembiusan, lantaran kondisi harimau yang sangat lemah dan memprihatinkan. Diduga harimau tersebut sudah beberapa waktu tidak mendapatkan asupan makanan di habitatnya,” terang Rahmad.

Untuk saat ini, sambungnya, tindakan pertama yang telah dilakukan adalah pemberian makan dan vitamin. “Untuk selanjutnya, nanti akan dilakukan pemeriksaan fisik lengkap dan pemeriksaan laboratorium lengkap untuk mengetahui kondisi kesehatan harimau,” imbuhnya.

Selanjutnya, dia mengatakan, lokasi kejadian pertama merupakan hutan Desa Guguk, sedangkan kejadian kedua dan ketiga berada di kebun karet milik warga.

“Dari pemantauan tim dilapangan tidak menemukan jejak mangsa/pakan (prei). Untuk memastikan bahwa tidak ada individu harimau sumatera lain di 3 desa tersebut, akan dilakukan pemantauan terus beberapa waktu kedepan dengan patroli dan tetap memasang kamera trap dan di sekitar lokasi kejadian,” jelas Rahmad.

Diakuinya harimau saat ini masih dalam kondisi liar. “Untuk itu, BKSDA Jambi akan melakukan rehabilitasi di TPS dengan tetap menjaga insting liarnya sehingga diharapkan dapat dikembalikan ke habitat alamiahnya nanti,” harapnya.

Sebelumnya, BKSDA Jambi telah melakukan evakuasi terhadap Harimau Sumatera korban konflik di Desa Guguk, Desa Air Batu dan Desa Marus Jaya, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin pada tanggal 15 Oktober 2021.

Sejak 25 September 2021 lalu, telah terjadi konflik antara manusia dan satwa liar Harimau Sumatera yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia dan 1 orang luka-luka.

Pada tanggal 25 September 2021, timbul korban meninggal pertama benama Rasidi (30), seorang petani, warga Desa Guguk.

Saat itu, korban sedang beristirahat di sekitar Sungai Nilo bersama teman-temannya. Pukul 20.00 WIB saat korban sedang minum teh, tiba-tiba datang seekor harimau dan mengigit leher korban.

Beruntung, pada pukul 23.00 WIB baru dapat dilakukan evakuasi mayat korban setelah warga sekitar berhasil mengusir harimau. Untuk lokasi kejadian berada di Hutan Produksi dan berbatasan langsung dengan Hutan Adat Guguk.

Kemudian, pada tanggal 11 Oktober 2021, korban kedua bernama Pami (62). Saat itu, petani warga Desa Marus Jaya ini sedang berada di kebun karet miliknya di Desa Marus Jaya yang berjarak 2 km dari lokasi korban Rasidi.

Beruntung, saat diterkam harimau tersebut, korban berhasil diselamatkan oleh sang suaminya dengan melempari getah karet.

Meski selamat, tapi mengalami luka cakar dan gigitan dibagian lengan kiri dan bagian belakang tubuh korban.

Selanjutnya, pada tanggal 13 Oktober 2021, korban ketiga bernama Abu Bakar (21), seorang petani warga Desa Air Batu.

Saat itu, korban sedang mencari signal internet handphone di Bukit Semenit, Dusun Baru, Air Batu di samping kebun karet bersama 3 orang temanya.

Tanpa disadarinya, tiba-tiba harimau menerkam dan menyeret tubuh korban. Melihat itu, teman-teman korban berusaha meminta pertolongan warga. Beruntung, jasad korban berhasil diamankan dari amukan harimau yang lagi kelaparan tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *