Sungai Batanghari Meluap, Ratusan Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

BATANGHARI I Kabardaerah.com –– Akibat intensitas hujan yang meningkat di musim penghujan di Provinsi Jambi, membuat debit air Sungai Batanghari ikut naik.

Hal ini berdampak pada ratusan hektar sawah milik warga di Kabupaten Batanghari, Jambi terendam banjir.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hiltikuktura Kabupaten Batanghari, Isnen mengakui ada lima kecamatan area pertanian milik warga yang terkena dampak banjir.

“Ada lima kecamatan yang terkena dampak banjir, yakni Kecamatan Batin XXIV, Pemayung, Muaratembesi, Marosebo Ulu dan Kecamatan Muarabulian,” ungkapnya, Jumat (16/11/2018).

Dari lima kecamatan, terdiri dari tiga desa yang terkena dampak banjir, diantaranya Desa Pasar Terusan, Kecamatan Muarabulian 50 hektar.

Kemudian, Desa Karmeo, Kecamatan Batin XXIV, seluas 30 hektar dan Rantau Kapas Mudo, masing-masing 30 hektar, Desa Empelu seluas 25 hektar dan Desa Rantau Tanjung Marwo seluas 15 hektar.

“Umumnya yang terendam adalah lahan persawahan warga yang siap panen. Rata-rata umur tanam padi yang terendam banjir berusia 80 sampai 100 hari setelah tanam. Bila ditotal luas area sawah yang terendam di Batanghari mencapai 210 hektar,” tutur Isnen.

Sedangkan Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Batanghari, Yuli Akhdanur, menjelaskan pihaknya masih menunggu beberapa hari kedepan terkait adanya status puso pada padi yang ditanam warga.

“Bila intensitas hujan masih terus terjadi, bisa saja mengancam tanaman padi. Warga bisa gagal panen,” imbuhnya.

Dia berharap, padi warga yang terendam banjir agar cepat dipanen meski belum cukup umur, untuk menghindari kerugian yang lebih besar. “Mengenai sawah puso itu, akan kita beritahu nantinya,” kata Yuli. (azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *